POLSEK PAMULANG POLRES TANGERANG SELATAN MELAKSANAKAN GIAT APEL PAGI. APP. Kapolsek.Kompol.Drs. HADI SUPRIATNA
KAPOLSEK PAMULANG Kompol.Drs. HADI SUPRIATNA
WAKA POLSEK PAMULANG AKP. TUHARYONO, SE
PILKADA SERENTAK 2020 POLRI NETRAL
SELAMAT HARI PAHLAWAN 10 NOVEMBER 2019

   Kemunculan radiasi nuklir yang ada di lahan kosong Perumahan Batan Indah, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan, tak membuat wa...

Warga Perumahan Batan Indah tidak khwatir dengan Radiasi Nuklir di Area Perumahan Batan Indah Tangerang Selatan

  



Kemunculan radiasi nuklir yang ada di lahan kosong Perumahan Batan Indah, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan, tak membuat warga setempat khawatir.

Sebab, besaran radiasi yang ditimbulkan dari radioaktif Caesium-137 tak seperti disebutkan belakangan ini.

Salah satu warga yang juga mantan pegawai Batan, Agung Wahyu Kencono mengatakan, titik paparan radiasi radioaktif tersebut telah ditangani oleh pihak ahli dalam hal ini Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapetan) dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan).

Hal itu membuat dia tidak khawatir dengan kemunculan radiasi nuklir ini. Terlebih, garis peringatan yang diberikan Bapeten tak lebih dari 10 meter.

9 Warga Batan Indah Akan Diperiksa Kesehatannya Terkait Temuan Radiasi Nuklir

"Sebenarnya biasa saja, yang terusik seolah terekspos seolah daerah kami ini yang berbahaya. Ada garis kuning dari Bapeten itu sudah biasa. Kalau dari intensitas pancaran ini bukan dari reaktor sana. Karena terlalu kecil untuk meradiasi lebih dari 10 meter kan," kata Agung saat ditemui di lokasi,

Agung yang pernah menjabat sebagai kepala Balai Teknologi Fisika di Pusat Teknologi Saint Materi di Batan tahun 1986 hingga 2000 mengetahui betul besaran paparan radiasi limbah radioaktif Caesium-137 yang ada saat ini.

Bahkan, kata Agung, radiasi ini justru lebih rendah dibanding saat Ia bekerja di tengah reaktor yang ada di kawasan Pusat Penelitian dan Pengetahuan Teknologi (Puspiptek) kala itu.

"Bisa dilihat sendiri tanaman di situ tidak ada yang rusak, tapi subur semua. Sederhananya itu aja. Padahal kita (saat bekerja) semacam hal yang di bawah bahaya yang kita alami di dalam, karena kita tahu kalau di dalam paparan lebih besar," katanya.

 Terungkapnya Asal Serpihan Radioaktif di Batan Indah, Tangsel

Saat ini, pria yang pernah menjadi dosen Teknik Industri UGM selama tahun 2000 hingga 2006 ini mengaku heran dengan respons masyarakat yang berlebihan.

Padahal, bagi warga yang ingin beraktivitas seperti biasa dengan jarak lebih 25 meter dari titik keberadaan radioaktif sudah cukup aman.

"Kita terusik karena banyak ekspos seolah-olah ini seperti besar sekali. Akhirnya kita dibanjiri sama teman dan saudara yang menanyakan keadaan kami. Ini jadi lebih tidak nyaman dari sebelumnya,"

0 coment�rios:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.